Selasa, 15 Februari 2011

MALAIKAT JIBRIL

1. NAMA MALAIKAT JIBRIL
Malaikat Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh al-Amin/ Ar-Ruh Al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik didalam Al Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4),.
• Ruh al-Qudus
Bukti bahwa Jibril adalah Ruh Al-Qudus adalah pernyataan dari Ibnu Mas `ud dalam penjelasan ayat ini. This is also the view of Ibn `Abbas, Muhammad bin Ka`b, Isma`il bin Khalid, As-Suddi, Ar-Rabi` bin Anas, `Atiyah Al-`Awfi and Qatadah. Ini juga merupakan pandangan Ibn `Abbas, Muhammad bin Ka` b, Khalid bin Isma `il, As-Suddi, Ar-Rabi` bin Anas, `Atiyah Al-` Awfi dan Qatadah. Additionally, Allah said, Selain itu, Allah berfirman,
Dimana Ruh yang terpercaya (Jibril) telah membawa turun. Setelah hati Anda Muhammad) yang Anda mungkin (satu) dari peringatan (26:193-194).
Al-Bukhari mencatat `Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah mendirikan Minbar di Masjid di mana Hassan bin Tsabit (penyair terkenal) yang digunakan untuk membela Rasul Allah (dengan puisi-puisinya). The Messenger of Allah said, Rasulullah saw bersabda,
Ya Allah Bantuan Hassan dengan Ruh Al-Qudus!, Karena ia membela Nabi Anda.
Selanjutnya, Ibnu Hibban dicatat dalam Sahih-nya bahwa Ibnu Mas `ud mengatakan bahwa Nabi berkata,
Ruh Al-Qudus memberitahu saya bahwa jiwa tidak akan mati sampai selesai set ketentuan dan membatasi istilah. Karena itu, memiliki Taqwa Allah dan mencari rezeki Anda dalam cara yang paling cocok.
• Ar- Ruh Al-Amin
Al-Qur'an tidak menyebutkan Jibril secara eksplisit sebagai pembawa wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w. melainkan secara implisit (tersirat) melalui (2:97-98). Implisit karena Jibril sebagai pembawa wahyu hanya bisa ditelusuri dari sebab-musabab turunnya ayat2 ini (latar belakang ceritanya).

Yang eksplisit di dalam Al-Qur'an adalah julukannya dimana salah satunya adalah ar Ruuhu al amin.

Ruuh=roh dan Riih=angin. Keduanya satu akar kata. Satu akar kata berarti sekurang2nya mengandung suatu bagian kecil makna yang sama. Karena untuk Ruuh kita hanya diberi pengetahuan sedikit, sedangkan angin lebih kongkret bagi kita. Maka mengerti sifat angin akan memberikan tambahan pengetahuan bagi kita mengenai Roh. Mis: Roh itu ibarat angin tidak terlihat tapi bisa dirasa. Kalau angin dirasakan kulit kalau roh dirasa oleh apa? Yang seperti begitulah. Bagus dicoba sebagai latihan untuk merasakan kedalaman bahasa al Qur'an.

Bentuk definit (memakai kata sandang 'al' dalam kasus ini ar Ruuh) mengisyaratkan bahwa person yang ditunjuk itu (si pembawa wahyu) sudah kita ketahui siapa orangnya (Jibril misalnya) melalui konteks namun penutur (Allah) menekankan pada kita preferensi apa atas yang ditunjuk itu yang Ia inginkan kita untuk memberikan perhatian. Disini preferensinya adalah 'Ruh yang bersifat Amiin (ar Ruuh al Amiin)'.

Diatas sudah di bahas mengenai roh. Sekarang al amiin.

Ditempat lain didalam al Qur'an hanya 2 kali kata al amiin muncul, yakni :
1. (28:26) menyifati Nabi Musa a.s. sebagai orang yang kuat lagi TERPERCAYA (al Qawiyy al amiin)
2. (95:3) Menyifati Mekkah sebagai negeri yang AMAN (al balad al amiin)..
Sebagai latihan: mendalami cerita mengenai yang dua yang diatas (MUSA dan Mekkah) akan menejamkan pengertian kata al-Amin.

Tanpa keterangan bertele2 maka arti ar Ruuh al amiin adalah: Ruh terpercaya yang dalam proses penyampaian wahyunya aman dari interupsi atau gangguan dari pihak luar. Dimana setiap gangguan muncul maka Allah akan mendatangkan bala bantuan yang sangat hebat (spt: kisah pasukan bergajah untuk Makkah) dan selamatnya Nabi Musa dilarung
2. AYAT AYAT DALAM AL QUR’AN TENTANG MALAIKAT JIBRIL

• al-Baqarah: 87

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mu`jizat) kepada `Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?


• al-Ma’idah: 110

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai `Isa putra Maryam, ingatlah ni`mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu

• al-isra’: 85
Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

• as-Syu’ara: 193
Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril),

• al-Ghafar: 15
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai `Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat),

• an-Naba’:38
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.

3. TUGAS MALAIKAT JIBRIL
• Pembawa wahyu sbb :
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ(192)نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ(193)عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ(194)بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ(195)وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ

Artinya : Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab yg terdahulu
• Menyambut lailatul qadar sebagaimana ayat :

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS Al-Qadr 97:1-5)
• Membela Nabi SAW ketika ada masalah dengan istri – istrinya sebagaimana ayat :
وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ
Artinya : Jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan Jibril dan orang-orang mukmin yang baik serta u Malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.
• Memberitahu kotoran di Sandal Nabi SAW sebagaimana hadis sbb :
Abu Said Al Khudri ra berkata :
بَيْنَمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِأَصْحَابِهِ إِذْ خَلَعَ نَعْلَيْهِ فَوَضَعَهُمَا عَنْ يَسَارِهِ فَلَمَّا رَأَى ذَلِكَ الْقَوْمُ أَلْقَوْا نِعَالَهُمْ فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ قَالَ مَا حَمَلَكُمْ عَلَى إِلْقَاءِ نِعَالِكُمْ قَالُوا رَأَيْنَاكَ أَلْقَيْتَ نَعْلَيْكَ فَأَلْقَيْنَا نِعَالَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ إِنَّ جِبْرِيلَ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ أَتَانِي فَأَخْبَرَنِي أَنَّ فِيهِمَا قَذَرًا أَوْ قَالَ أَذًى وَقَالَ إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَلْيَنْظُرْ فَإِنْ رَأَى فِي نَعْلَيْهِ قَذَرًا أَوْ أَذًى فَلْيَمْسَحْهُ وَلْيُصَلِّ فِيهِمَا
Artinya : Suatu saat, Rasulullah saw menjalankan salat jamaah, lalu melepaskan kedua sandalnya dan diletakkan di sebelah kiri. Ketika pengikut Jamaah melihatnya ,mereka turut melemparkan sandalnya. Ketika menyelesaikan salat, beliau bersabda :” Mengapa kamu lemparkan sandalmu ?”.
Mereka menjawab :kami lihat anda melemparkan sandal, kami mengikutim
Beliau bersabda: “ Sesungguhnya Jibril datang kepadaku dengan memberitahu bahwa ada kotoran di kedua sandal. “.
Rasulullah saw bersabda :” Bila seseorang dantaramu datang ke masjid, lihatlah. Bila melihat kotoran di kedua sandalnya,usapkan, lalu lakukan salat dengannya “

• Membacakan quran di muka Nabi SAW karena tugas dari Allah sebagaimana hadis :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ * .
Artinya : Ibnu Abbas ra berkata : Rasulullah SAW adalah paling dermawan , lebih lebih di bulan Ramadlan ketika bertemu dengan Jibril pada tiap malam Ramadlan , lalu membacakan al quran kepadanya. Rasulullah SAW sangat dermawan dan cepat menjalankan kebaikan melebihi angin kencang
• Mengajari agama
• Mengajari sholat
• Menyampaikan salam
• Membantu dalam peperangan

Minggu, 06 Februari 2011

Bentuk fisik Ruhul'qudus (Jibril)

Bentuk fisik Ruhul'qudus (Jibril)

Bentuk fisik Ruhul'qudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad, kala beliau mendapat wahyu kali ke dua, dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang utusan tuhan dari langit dalam rupa yang asli, atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar, sebagaimana di kali-kali yang lain, sang utusan (ruhul'qudus) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Ruhul'Qudus ; Tampak wujudnya dengan enam ratus sayap antara masyrik dan maghrib, (barat-timur) sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara yang larut, dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, dan dengan kekuatan yang dahsyat penuh mukzijat.

Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.

Malikat Jibril adalah malaikat yang menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa (lihat di artikel Isa) kepada ibunya Siti Maryam dan juga malaikat yang menyampaikan Al'Quran kepada Nabi Muhammad.

Dalam kisah suci perjalanan Isra' Mi'raj, sesampainya di pos perjalanan Sidratul Muntaha, Malaikat Jibril tidak sanggup lagi mendampingi Rasulullah untuk terus naik menghadap kehadirat Allah SWT;

beliau berkata : "Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh".

Maha Suci Allah, ternyata Malaikat Mulia Jibril AS pun tidak sampai kepada Allah SWT.

Fir’aun Tewas dengan Mulut Disumpali oleh Malaikat Jibril



Dari Sa’id bin Jubeir dari Ibnu ‘Abbas radhiya’l-lahu ‘anhuma meriwayatkan: “dua orang Sahabat menghadap Rasulullah (menanyakan tentang Fir’aun). Sabda Nabi s.a.w: “Malaikat Jibril menyumpali mulut Fir’aun dengan pasir, khawatir kalau-kalau akan mengucapkan: la ‘ilaha illa’l-lah” (Shahih, HR. Turmudzi [3107]; Ahmad [2145], at-Thabari [11/163]; Ibnu Hibban [6215]; Nasa’i [6/363]. Dishahihkan oleh Syeikh Albani dalam as-Shahihah [2015] dan Shahih Sunan Turmudzi [2484]. Dishahihkan juga oleh Syeikh Syu’aib Arnouth, Tahqiq Shahih Ibnu Hibban [14/98])

Kisah Malaikat Jibril A.S

Malaikat Jibrail a.s. adalah salah satu dari para malaikat yang cantik, besar, kuat dan mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah s.w.t. Ia ditugaskan sebagai penyampai wahyu kepada para rasul a.s. Malaikat Jibrail a.s. mempunyai enam ratus sayap, setiap sayapnya menutupi ufuk. Dari sayapnya berjatuhan permata dan yakut yang berwarna warni. Imam Ahmad rah. dengan sanadnya dari Ibn Mas'ud r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Aku melihat Jibrail di Sidratul Muntaha, dia mempunyai enam ratus sayap". Malaikat Jibrail a.s. mampu terbang dalam keadaan yang sangat pantas. Seperti kalau ada orang bertanyakan sesuatu kemusykilan agama kepada Rasulullah s.a.w., belumpun selesai pertanyaan itu, malaikat Jibrail a.s. telah pun sampai dengan jawapan berupa wahyu dari Allah s.w.t. Padahal jarak antara setiap lapisan langit adalah sejauh lima ratus tahun perjalanan.


Ketika Allah s.w.t. memerintahkan malaikat Jibrail a.s. turun untuk memusnahkan kaum nabi Luth a.s., dikatakan malaikat Jibrail a.s mampu mengangkat kesemua tujuh bandar yang didiami oleh 400,000 orang, haiwan, rumah serta bangunan dan kesemuanya hanya dengan menggunakan hujung satu sayapnya sahaja, lalu diangkat hingga ke permukaan langit, sehinggalah para malaikat yang berada di langit dapat mendengar bunyi kokokan ayam dan lolongan anjing yang turut berada dalam bandar-bandar tersebut. Kemudian malaikat Jibrail a.s. membalikkan bandar-bandar tersebut hingga menjadilah bahagian atasnya terlungkup ke bawah.

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Jibrail a.s. sentiasa mengharap hendak menjadi manusia kerana tujuh perkara :-

1. sembahyang lima waktu secara berjemaah
2. duduk bersama para ulamak
3. menziariahi orang sakit
4. menghantar jenazah
5. memberi air minum
6. mendamaikan di antara 2 orang yang bermusuh-musuhan
7. memuliakan jiran dan anak-anak yatim

maka bersungguh-sungguhlah kamu dalam perkara tersebut